Meditasi Tanpa Objek]
Dari segi metodologi, secara garis besar meditasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu meditasi dengan objek dan meditasi tanpa objek. Meditasi dengan objek selalu memiliki tujuan tertentu dan mempunyai teknik atau metode untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Berbeda dari meditasi dengan objek, meditasi tanpa objek tidak memiliki tujuan apa pun, selain sadar dari saat ke saat dalam waktu yang lama. Karena tidak memiliki tujuan apa pun, maka tidak ada pula teknik atau metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Praktik meditasi ini tidak membutuhkan waktu atau ruang khusus, juga tidak memerlukan kehadiran guru atau pendamping secara terus-menerus. Orang dapat mempraktikkan sendiri bagaimana menjaga kesadaran bekerja dalam batin dan memahami segala sesuatu dari batin yang hening.
Kesadaran meditatif dalam meditasi tanpa objek tidak bisa sengaja dilatih, tidak bisa dicapai dengan daya upaya atau dengan kekuatan kehendak. Kesadaran meditatif ini datang dengan sendirinya, ketika orang sadar bahwa ia tidak sadar. Kesadaran meditatif ini muncul tanpa disengaja, tidak bisa diduga, tidak bisa diantisipasi, tidak bisa diharapkan, bukan hasil dari keinginan, kehendak, atau daya upaya.
Kesadaran meditatif datang ketika seluruh gerak batin berhenti dan diam. Kesadaran meditatif dalam meditasi tanpa objek ini bebas dari doktrin, bebas dari kepercayaan, bebas dari konsep-konsep. Perubahan batin dalam meditasi tanpa objek terjadi seketika, di luar waktu, tanpa pergulatan atau konflik. Kearifan terlahir bukan sebagai akumulasi pengalaman, melainkan ketika seluruh pengalaman runtuh atau berakhirnya secara total keterkondisian batin yang berasal dari pengalaman.
Dalam meditasi tanpa objek, tidak ada yang lebih penting daripada kemampuan melihat dalam kejernihan batin. Pengalaman, pengetahuan, kepercayaan sering kali menjadi perintang utama untuk melihat dalam kejernihan batin.
Terang atau kejernihan dalam melihat segala sesuatu membuat batin terbebaskan dari apa saja yang dilihat. Batin yang bebas dari keterkondisian adalah batin yang hening, murni, suci, religius. Dan batin yang hening mungkin mampu melihat Kebenaran Sejati.
Author: Investor dan Anak Tuhan Anton Sulistiyono
Mengalir apa adanya adalah ungkapan yang mencerminkan sikap atau filosofi
Mengalir apa adanya adalah ungkapan yang mencerminkan sikap atau filosofi tentang menerima keadaan atau situasi apa adanya tanpa mencoba untuk mengubahnya atau menghakimi. Ini berarti menerima dan menghadapi segala sesuatu sebagaimana adanya, tanpa menambahkan penilaian pribadi, penolakan, atau keinginan untuk mengendalikan atau mengubahnya.
Filosofi ini sering dikaitkan dengan konsep kehadiran sadar atau kesadaran diri yang mengajarkan untuk hidup dalam momen sekarang, menerima apa yang terjadi tanpa menilai atau mengaitkannya dengan harapan, keinginan, atau penolakan terhadap kenyataan.
Mengalir apa adanya juga sering dihubungkan dengan praktik-praktik spiritual atau filosofi-filosofi kehidupan yang mengajarkan pentingnya menerima segala sesuatu dengan lapang dada, membiarkan hal-hal terjadi sesuai dengan aliran kehidupan tanpa menahan atau menolaknya. Ini dapat membawa kedamaian batin dan memungkinkan individu untuk beradaptasi dengan perubahan yang tak terhindarkan dalam kehidupan.
Perjalanan Komunitas Spiritual Indonesia: Dari Forum Online hingga Gerakan Spiritual Terbesar dengan Lebih dari 100 Ribu Anggota
Spiritual Indonesia adalah komunitas yang terbentuk secara online. Diawali dari obrolan di forum, milis, yahoo group, hingga akhirnya terbentuk sebuah group di facebook. Saat ini jumlahnya mencapai 100 ribu lebih anggota yang setiap harinya terus bertambah.
Komunitas Spiritual Indonesia saat ini, boleh dikatakan salah satu komunitas spiritual terbesar di Indonesia. Dibentuk melalui dunia maya pada tanggal 22 September 2004. Diinisiasi oleh Leonardo Rimba dengan membuat grup Spiritual Indonesia di internet,” ujar Rini Candra koodinator Jakarta.
RINI CANDRA KUNDALINI
Rini Candra Master Kundalini, Koordinator Spritual Indonesia Jakarta
Kata Rini Candra, komunitas ini berkembang dan diminati banyak orang. Internet sebagai markas virtual yang pertama dan menjadi ajang komunikasi utama selama bertahun-tahun.
Ketika facebook menjadi trend di Indonesia, akhirnya semua anggota memilih jalur komunikasi dan eksistensinya ke media sosial tersebut.
“Kita lalu aktif di facebook dan membentuk group, dimana kemudian anggota terus bertambah,” unkap Rini Candra.
Konsep komunitas Spiritual Indonesia, yakni berbagi pengalaman spiritual. Pada moment-moment tertentu sering pula diadakan Kopdar yang dikemas dalam bentuk sarasehan atau bhakti sosial.
Dikatakan Rini, saat ini, komunitas Spiritual Indonesia tengah membangun website Spiritual Indonesia. Konsepnya, tetap sama sebagai media untuk sharing pengalaman spiritual. Diharapkan, dapat memberi konstribusi terhadap pemikiran dan pemahaman masyarakat terhadap dunia spiritual. Memberi energi spirit yang mencerdaskan bagi Indonesia.
komunitas ini telah mengadakan banyak kegiatan dibanyak kota seperti jawa dan bali. Dari Jakarta, Bogor, Karawang, Bandung, Tangerang, Semarang, Temanggung, Yogyakarta, Surabaya, Trowulan, sampai Denpasar.
“Tahun lalu kita membuat bakti sosial di Gedung DPRD Bali, dibuka oleh Ketua DPRD Bali sendiri, Cokorda Okta Ratmadi, yang sekaligus menjadi bapak angkat komunitas kita,” papar Rini.
Komunitas Spiritual Indonesia terdiri dari berbagai background ilmu spiritual. Sangat terbuka. Seperti, Kundalini, Reiki, Prana, Meditasi, dan berbagai aliran gabungan ilmu hingga olah bathin termasuk Yoga, kejawen dan lainnya.
Namun, dalam komunitas ini lebih mengedepankan pemikiran terbuka dan universal. Bukan orang kebathinan model zaman dulu.
“Kita kebanyakan kaum profesional di perkotaan,” jelas Rini.
Spiritual Indonesia Menerbitkan Buku
buku spiritual Indonesia
Berangkat dari konsep berbagi pengalaman spiritual dan chating di media sosial, komunitas ini telah menerbitkan buku. Setidaknya ada beberapa buku serial mata ketiga dan Spiritual Nusantara.
Isinya, selain tanya jawab seputar spiritual baik tentang seputar meditasi, persoalan sosial, kejiwaan hingga masalah-masalah pribadi, buku-buku tersebut juga membedah berbagai penomena dunia spiritual di Indonesia.
“Aliran spiritual kita bernuansa modren, bukan klenik. Singkron dengan perkembangan zaman,” kata Rini.
Menurut Rini, komunitas Spiritual Indonesia lebih mengedepankan hal-hal yang rasional. Tidak kaku.
“Kita bisa saja menggunakan berbagai parnak-pernik tradisi budaya nusantara. Biasa pula terhadap berbagai ritual keagaman yang umum,” ujar wanita yang dikenal sebagai master Kundalini di Spiritual Indonesia ini.
Komunitas Spiritual Indonesia sepakat mengamalkan ilmu-ilmu ketuhanan yang unirversal dan tidak terbelit dogma.
“Kita selalu memancarkan energi kebaikan. Seluruh anggota menyukainya. Walau pun terdiri dari latar belakang budaya dan agama berbeda. Kami menikmati tata cara dari berbagai aliran. Toh tujuannya sama, demi kedekatan dengan sang pencipta dan kedamaian hati. Dari sana nya kita memang berbeda, dan perbedaan itu pula yang membuat hidup kita lebih berwarna untuk saling melengkapi,” demikian Rini Candra mengakhiri.
Masa lalu mengacu pada rentang waktu yang terjadi sebelum
Masa lalu mengacu pada rentang waktu yang terjadi sebelum saat ini atau periode waktu sebelumnya dalam kehidupan atau sejarah seseorang, kelompok, atau hal tertentu. Ini merujuk pada segala hal yang telah terjadi, pengalaman yang telah dilewati, peristiwa yang sudah terjadi, atau tindakan yang sudah dilakukan oleh individu atau kelompok dalam rentang waktu sebelumnya.
Masa lalu meliputi berbagai hal, seperti kenangan, peristiwa penting, keputusan yang telah dibuat, pencapaian, kegagalan, dan pengalaman yang telah membentuk atau memengaruhi keadaan atau kondisi saat ini seseorang atau sesuatu. Meskipun masa lalu tidak bisa diubah, pengalaman dan peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat memberikan pengajaran, pembelajaran, atau wawasan yang penting bagi kehidupan masa kini dan masa depan.
Gelagat adalah Manfaat terbaik yang bisa Anda beri kepada Semua Orang. – Anton Sulistiyono. Aku mencintai Gelagatmu.
Gelagat adalah Manfaat terbaik yang bisa Anda beri kepada Semua Orang. – Anton Sulistiyono. Aku mencintai Gelagatmu.
Gelagat merujuk kepada tingkah laku atau tindakan seseorang atau sesuatu yang berkaitan
Gelagat merujuk kepada tingkah laku atau tindakan seseorang atau sesuatu yang berkaitan dengan cara mereka berperilaku atau bertindak. Istilah ini sering digunakan untuk mendeskripsikan pola atau gaya tingkah laku yang konsisten dari individu, kumpulan orang, atau entiti lainnya.
Contohnya, “gelagat” seseorang boleh merujuk kepada bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain, cara mereka menangani situasi tertentu, kebiasaan mereka dalam melakukan sesuatu, atau cara mereka bereaksi terhadap situasi tertentu. Gelagat juga dapat merujuk kepada corak atau trend tertentu dalam sebuah kumpulan, masyarakat, atau sistem.
Secara umum, istilah “gelagat” digunakan untuk menggambarkan perilaku yang konsisten atau kecenderungan yang dapat dikenali dalam konteks tertentu.
Jangan menunjukkan kelebihanmu kepada Pasangan atau Orang lain berdasar Kekayaanmu. tetapi berdasar Karakter/Moral/Kepribadian/Adab/Etika/Akhlakmu. Ps. Philip Mantofa (Gembala Mawar Sharon)
Jangan menunjukkan kelebihanmu kepada Pasangan atau Orang lain berdasar Kekayaanmu. tetapi berdasar Karakter/Moral/Kepribadian/Adab/Etika/Akhlakmu. – Ps. Philip Mantofa (Gembala Mawar Sharon).
Karakter merujuk pada kombinasi sifat, nilai-nilai, sikap, perilaku
Firasat adalah perasaan atau insting yang kuat tentang
Firasat adalah perasaan atau insting yang kuat tentang sesuatu tanpa memiliki bukti yang jelas atau rasional. Ini seringkali mengacu pada perasaan yang tidak dapat dijelaskan secara logis, tetapi seseorang merasakannya sebagai sesuatu yang akan terjadi atau sebagai suatu kebenaran yang mungkin tidak dapat dijelaskan melalui pemikiran atau pengamatan langsung. Orang sering menggunakan istilah “firasat” untuk menggambarkan intuisi atau perasaan bawaan mereka terhadap suatu situasi tanpa dapat memberikan alasan yang tepat untuk perasaan tersebut.
Firasat adalah perasaan atau insting yang membuat seseorang merasa yakin atau memiliki prediksi tentang sesuatu tanpa adanya bukti konkret atau penjelasan rasional yang jelas. Ini seringkali merupakan perasaan yang kuat tentang suatu hal yang akan terjadi atau keadaan yang mendasarinya, meskipun tanpa informasi langsung yang dapat mendukungnya.
Ada 2 Jenis Firasat. Firasat bagi diri sendiri dan Orang lain.
“Tidak ada alasan untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan dengan orang lain, karena kesuksesan dan kebahagiaan bukan monopoli orang-orang tertentu. Sukses adalah hak kita.” ― Andrie Wongso
“Tidak ada alasan untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan dengan orang lain, karena kesuksesan dan kebahagiaan bukan monopoli orang-orang tertentu. Sukses adalah hak kita.”
― Andrie Wongso